kulihat awan membentuk wajahmu
desau angin meniupkan namamu
tubuhku terpaku.
Semalam..
bulan sabit melengkungkan senyummu
tabur bintang serupa kilau auramu
tubuhku membeku.
Ada makna dibalik semua pertanda..
Akhirnya..
bagai sungai yang mendamba samudra
kutau pasti kemana aku kan bermuara
aku tak peduli.
aku terus berlari.
semoga masih ada waktu.
Dan lihatlah..
hujan turun membasahi
seolah tuk mengakhiri airmata
akupun sadari..
engkaulah firasat hati :)
-you!
*******
